Skip links

Pendewasaan Usia Perkawinan

Upaya untuk menunda perkawinan sampai batas usia tertentu dengan begitu remaja dapat mengisi waktu yang ada untuk meningkatkan usia pada perkawinan pertama. Upaya ini juga untuk mengusahakan agar kehamilan pertama terjadi pada usia yang cukup matang.

Tujuan

Menunda perkawinan sampai siap untuk berkeluarga

Mengusahakan kehamilan terjadi pada usia yang matang

Menunda kehamilan anak pertama bila terjadi perkawinan dini

Kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan

Aspek-Aspek Penting Yang Mempengaruhi PUP

Pentingnya upaya Pendewasaan Usia Perkawinan dapat kita lihat dari:

Aspek Kesehatan

BKKBN menetapkan 21 tahun (Perempuan) & 25 tahun (Laki-laki) sebagai usia minimal perkawinan, karena perkawinan dibawah usia tersebut dapat mengalami beberapa resiko terutama bagi remaja perempuan yakni risiko pada saat kehamilan maupun persalinan karena kondisi fisik yang belum siap dan matang.

Aspek Ekonomi

Banyak permasalahan yang timbul dalam keluarga salah satunya diakibatkan karena permasalahan ekonomi yang menjadi sumber ketidakharmonisan dalam sebuah keluarga. Maka untuk menghindari hal tersebut sangatlah penting bagi setiap remaja untuk menerapkan upaya PUP agar memiliki perencanaan yang matang secara finansial.

Aspek Psikologis

Tingkat emosional pada usia remaja dapat dikatakan masih belum stabil (Labil). Maka, perlu dilakukan perencanaan masa depan yang matang dengan melakukan upaya PUP untuk mempersiapkan, melatih, dan menstabilkan psikologisnya.

Aspek Pendidikan

Dengan diberlakukannya upaya Pendewasaan Usia Perkawinan, remaja dapat memiliki lebih banyak waktu untuk mendapatkan hak pendidikan setinggi-tingginya, agar kelak remaja cukup mampu untuk menghadapi permasalahan di masa yang akan datang.

Aspek Kependudukan

Penerapan upaya PUP dapat mengendalikan laju pertumbuhan penduduk sekaligus memberikan generasi yang berkualitas melalui pernikahan yang terencana.

Persiapan Menjelang Pernikahan

Jangan buru-buru nikah kalau sudah dalam usia matang. Tentukan hal-hal ini dulu ya!

Pemeriksaan Kesehatan Pra-nikah

Bertujuan untuk mengetahui sejak dini penyakit pada calon pengantin, sehingga mereka dapat mengambil keputusan yang bijak. Pemeriksaan laboraturium yang dilakukan adalah:
Hb, golongan darah, rhesus, gula darah, dan tes HIV/AIDS.

Persiapan Gizi

Calon pengantin perlu meningkatkan status kesehatan dan status gizi sebagai upaya untuk terhindar dari KEK (Kurang Energi Kronis) & Anemia.

Imunisasi Tetanus

Sebelum menikah, penting dilakukan imunisasi TT (Tetanus Toksoid) sebagai upaya keselamatan dan perlindungan diri. Dengan jadwal imunisasi sebanyak 5x:
TT 1 (0 bulan)
TT 2 (1 bulan setelah TT 1)
TT 3 (6 bulan setelah TT 2)
TT 4 (12 bulan setelah TT 3)
TT 5 (12 bulan setelah TT 4)

Lain-lain

Perlu diperhatikan juga mengenai pemakain NAPZA karena hal ini dapat mempengaruhi kesehatan perempuan, terutama pada saat kehamilan.

Sudah Siap Nikah?
Yuk Cek Kesiapanmu ✨
Situs ini menggunakan cookie untuk mempersonalisasi dan meningkatkan pengalaman Anda.
While viewing the website, tap in the menu bar. Scroll down the list of options, then tap Add to Home Screen.
Use Safari for a better experience.
Home
Search
Program
Eduverse
About
Drag