Skip links

Kesiapan Berkeluarga

Yakin sudah siap menikah? Sudah cek siapnikah.org yang dibuat oleh BKKBN belum?

Ini dia 10 Dimensi Kesiapan Berkeluarga yang harus diperhatikan dan dipersiapkan sebelum menikah.

A. Kesiapan Usia

Kesiapan Usia dapat dapat diartikan sebagai kesiapan umur untuk menikah. Menurut BKKBN, usia minimal menikah adalah:

21 Tahun

Perempuan

25 Tahun

Laki-Laki

Pentingnya kesiapan usia tidak lain karena hal ini berkaitan dengan kematangan pola pikir, emosi, dan kedewasaan untuk hidup berkeluarga serta wawasan yang masih minim dan tekanan ekonomi yang semakin tinggi.

B. Kesiapan Fisik

Kesiapan ini terkait dengan kesiapan fisik-biologis, sistem reproduksi, dan kemampuan diri untuk melakukan berbagai tanggung jawab pekerjaan rumah tangga. Hal ini meliputi:

Kesiapan organ, fungsi, dan proses reproduksi.

Kesiapan mengasuh dan merawat anak.

Kesiapan melakukan pekerjaan rumah tangga.

C. Kesiapan Mental

Kesiapan kemampuan mempersiapkan segala kemungkinan yang akan terjadi, siap mengantisipiasi risiko yang ada, serta menyeimbangkan antara harapan dan kenyataan. Calon Pengantin (Catin) dituntut untuk tangguh, tidak mudah putus asa, dan dapat saling menguatkan dan memberi semangat pada pasangan untuk bersama-sama menghadapi permasalahan.

D. Kesiapan Finansial

Kesiapan kemampuan mempersiapkan segala kemungkinan yang akan terjadi, siap mengantisipiasi risiko yang ada, serta menyeimbangkan antara harapan dan kenyataan. Calon Pengantin (Catin) dituntut untuk tangguh, tidak mudah putus asa, dan dapat saling menguatkan dan memberi semangat pada pasangan untuk bersama-sama menghadapi permasalahan. Hal ini bertujuan untuk:

Mampu mencukupi kebutuhan keluarga

Meningkatkan kesejahteraan keluarga

Menghindari risiko perselisihan yang berujung perceraian

E. Kesiapan Emosi

Kesiapan kemampuan mengatur dan mengelola emosi (perasaan), sehingga mampu memposisikan diri dengan baik dalam menghadapi masalah apapun. Tujuannya adalah:

Mampu memahami perasaan sendiri dan orang lain

Mengelola dan mengungkapkan perasaan sesuai porsinya

Terbuka dengan orang sekitar

Meminimalisir permasalahan dengan orang lain

F. Kesiapan Sosial

Kesiapan kemampuan individu untuk melakukan sosialisasi dan penyesuaian terhadap lingkungan sekitar. Menjalin hubungan yang baik dengan lingkungan luas dapat memberikan manfaat positif untuk diri dan keluarga. Selain itu, kesiapan sosial dapat berdampak:

Meningkatkan keharmonisan

Meminimalisir kesalahpahaman

G. Kesiapan Moral

Kesiapan kemampuan memahami nilai-nilai kehidupan yang baik seperti komitmen, kepatuhan, kesabaran, dan mudah memaafkan. Hal ini bertujuan untuk:

Mampu membedakan benar dan salah

Mampu mendidik generasi berikutnya untuk bermoral baik

Mampu memutuskan sesuatu tanpa tergesa dan memikirkan dampaknya

G. Kesiapan Moral

Kesiapan kemampuan memahami nilai-nilai kehidupan yang baik seperti komitmen, kepatuhan, kesabaran, dan mudah memaafkan. Hal ini bertujuan untuk:

Mampu membedakan benar dan salah

Mampu mendidik generasi berikutnya untuk bermoral baik

Mampu memutuskan sesuatu tanpa tergesa dan memikirkan dampaknya

H. Kesiapan Interpersonal

Kesiapan kemampuan mengatur dan mengelola emosi (perasaan), sehingga mampu memposisikan diri dengan baik dalam menghadapi masalah apapun. Tujuannya adalah:

Mampu memahami perasaan sendiri dan orang lain

Mengelola dan mengungkapkan perasaan sesuai porsinya

Terbuka dengan orang sekitar

Meminimalisir permasalahan dengan orang lain

I. Kesiapan Keterampilan Hidup

Kesiapan kemampuan individu dalam melakukan berbagai kapasitas kecakapan hidup untuk memenuhi peran di dalam keluarga seperti, memasak, menjaga kebersihan rumah tangga, merawat dan mengasuh anak, melayani suami, dan sebagainya. Tujuannya adalah:

Mampu mewujudkan keluarga yang memiliki ketahanan

Membentuk anggota keluarga yang tidak bergantung pada orang lain dan lebih mandiri

J. Kesiapan Intelektual

Kesiapan dan kemampuan individu agar bersedia untuk terus belajar, berfikir dan berdiskusi, menganalisis informasi dan memecahkan masalah tanpa menimbulkan masalah baru (problem solving). Hal ini bertujuan untuk:

Mampu mengelola rumah tangga

Mampu mengatasi permasalahan dan tantangan

Meminimalisir potensi pertengkaran dan kesalahan

Situs ini menggunakan cookie untuk mempersonalisasi dan meningkatkan pengalaman Anda.
While viewing the website, tap in the menu bar. Scroll down the list of options, then tap Add to Home Screen.
Use Safari for a better experience.
Home
Search
Program
Eduverse
About
Drag